Archive for April 2015
Selayang Pandang Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS)
Rabu, 15 April 2015
Posted by Wian PENS
Awal sejarah PENS dimulai pada tahun 1985. Saat itu, tim studi awal
Japan International Cooperation Agency (JICA) untuk bantuan dan
kerjasama teknik yang dikepalai oleh Prof. Y. Naito dari Tokyo Institute
of Technology, datang ke politeknik ini. Setelah melakukan pengamatan
dan studi kelayakan di tahun 1986, JICA menyetujui untuk memulai
kerjasama teknik di tahun 1987 dengan mengirim 5 orang pengajar
Indonesia ke perguruan tinggi teknologi di Jepang.
Politeknik Elektronika & Telekomunikasi (PET) 1988 - 1992
Politeknik Elektronik Surabaya (PES) 1992 - 1996
Politeknik Elektronika & Telekomunikasi (PET) 1988 - 1992
Pada
tanggal 15 Maret 1988, Pemerintah Jepang, melalui JICA secara resmi
memberikan gedung kampus kepada pemerintah Indonesia lengkap dengan
berbagai peralatan pendidikan. Selanjutnya pada tanggal 2 Juni 1988
Politeknik ini diresmikan dengan nama "Politeknik Elektronika &
Telekomunikasi (PET)" dan sejak saat itulah tahun ajaran dimulai.
Kerjasama dengan JICA pun berlanjut dengan banyaknya pengajar politeknik
yang dikirim ke berbagai perguruan tinggi teknologi di Jepang dan
sebaliknya, pengiriman beberapa ahli dari Jepang ke politeknik ini.
Pada
bulan Juni 1991, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan menata ulang
keberadaan seluruh Politeknik, Institut dan sebagian Universitas di
Indonesia. Pada saat itu politeknik ini pun berubah nama menjadi
"Politeknik Elektronika Surabaya (PES)" yang merupakan bagian dari
Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya (ITS).
Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS) 1996 hingga sekarang
Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS) 1996 hingga sekarang
Pada
tahun 1996, nama politeknik ini kembali diubah oleh Menteri Pendidikan
dan Kebudayaan menjadi "Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS)".
Nama itulah yang kemudian tetap bertahan hingga kini.
Sumber: http://pens.ac.id/page/selayang-pandang-politeknik-elektronika-negeri-surabaya-pens
Sumber: http://pens.ac.id/page/selayang-pandang-politeknik-elektronika-negeri-surabaya-pens
EEPIS-Online, Untuk kesekian kalinya, mahasiswa PENS
menorehkan kembali prestasi di kancah nasional. Terbukti pada ajang
SISFOTime 3 yang diadakan oleh program studi Sistem Informasi (SI)
Universitas Telkom, Sabtu(7/02). Tim EEPIS 3, yang terdiri dari Eduardus
Adi Jala Prasetya dari jurusan Teknik Informatika 2014, Yohanes Yohanie
Fridelin Panduman dari Teknik Komputer 2014 dan Fitriani Rohmah
Hardiyanti dari Teknik Informatika 2014 yang berhasil menjadi juara 1
mengalahkan 2 institusi lainnya.
SISFOTime merupakan kompetisi dengan skala nasional di bidang sistem
informasi untuk siswa SMA/K dan mahasiswa seluruh Indonesia. Ajang
perlombaan ini bertujuan untuk mengenalkan sistem informasi IT Telkom
sekaligus untuk mengenalkan kerja sitem informasi di Indonesia. Pada
tahun ini, terdapat 4 kategori yaitu Bussiness Solution, Web Development, Network Security, Web Design.
Tim EEPIS 3, termasuk dalam kategori Web Development.
Mereka harus mengikuti babak penyisihan pada tanggal 12 Desember 2014 -
18 Januari 2015. Dan setelah lolos 5 besar, mereka melakukan presentasi
di depan juri yang berasal dari dosen SI dan mahasiswa Universitas
Telkom. Tim EEPIS 3 ini membuat web yang berguna untuk melaporkan
kemacetan. Dimana, jika user sedang mengalami kemacetan dan menekan
tombol submit sebuah marker, marker tersebut akan mendeteksi lokasi
user.
" Jadinya, user tidak bisa berbohong dimanapun dia berada, " Terang Fitriani, salah satu anggota tim EEPIS 3.
Tak
hanya itu, web tersebut memberi keleluasaan user untuk update status
tentang tempat terjadinya kemacetan. Dan user juga bisa mengunggah foto
kemacetan yang bisa di publikasikan langsung di web tersebut.
"
Harapannya semoga bisa dikembangkan dan bisa dijadikan sebagai bisnis
agar aplikasinya tidak nganggur. Sehingga terlihat hasilnya juga. Dan
yang penting bisa bermanfaat untuk masyarakat," Ungkap Fitriani Rohmah
Hardiyanti mengungkapkan harapannya.(muf)
EEPIS-Online, Hasil
tidak akan mengkhianati proses. Pedoman itulah yang dipegang oleh para punggawa
EEPIS Intelligent Leg Robot (EILERO).
Robot pemadam api PENS ini akan bertanding dalam Kontes Robot Indonesia (KRI)
regional IV divisi KRPAI berkaki yang akan berlangsung 25 hari mendatang.
Hal inilah yang membuat
Muchammad Chanif Qomaruddin selaku leader,
Akhmad Zackarya, Ernanda Jumantoro dan Ginanjar Banu Aji menyempurnakan
robot setiap hari. Ginanjar merupakan satu-satunya angota tim yang berasal dari
program studi D4 teknik mekatronika, sedangkan Qomaruddin, Zackarya sama-sama
berasal dari D4 teknik elektronika.
Dibawah manajerial Eko Henfri Binugroho, S.ST dan Adytia Darmawan sebagai pembimbing keempat mahasiswa yang tergabung dalam tim EILERO mendapatkan kerjaan masing-masing. Selain menaungi dan memimpin kawan-kawannya, Qomaruddin juga bertugas sebagai programmer, Zackarya bertanggung jawab pada hardware robot. Ernanda dan Ginanjar yang terhitung baru tergabung di tim ini, sama-sama menangani mekanik robot.
“Kami seneng guyon satu sama lain. Teman-teman tim baru juga membantu. Mohon didoakan agar tim ini memenangkan setiap pertandingan,” ungkap mahasiswa asal Tulungagung, Zackarya.
Setelah di tahun sebelumnya EILERO harus berlapang dada mendapatkan juara 2, tahun ini baik tim robot maupun EEPIS Supporter Team (EST) berharap dengan komposisi tim yang baru dapat mengimbangi praturan baru yang dikeluarkan untuk divisi KRPAI. Usaha doa dan dukungan satu sama lain diharap mampu untuk menghantar proses latihan panjang tim meraih kemenangan. (ber/nan/hum)
EEPIS Online, Tim
EEPIS Fire Fighting Robot (EFFIRO),
robot pemadam api beroda yang akan melawan robot-robot lain di Kontes Robot
Indonesia (KRI) divisi robot pemadam api (KRPAI) beroda. Tim ini bisa dibilang
yang memiliki crew paling sedikit
dibandingkan tim lainnya. Dengan hanya beranggotakan 3 orang, tim EFFIRO optimis
meraih kembali puncak podium yang sempat lepas tahun lalu.
Sebelumnya EFFIRO
sempat beradu pada ajang dunia Trinity
College Fire Fighting Home Robot Contest di Amerika Serikat pada tahun 2014. Pada saat itu, Agus Nawawi,
mahasiswa tingkat 3 Teknik Komputer tersebut sudah memulai kiprahnya di EFFIRO
sampai akhirnya tahun ini Agus diamanahi menjadi leader tim robot
pemadam beroda PENS.
Tidak sendiri, dalam persiapan dan penyempurnaan robot, Agus dibantu oleh kedua rekannya, Mohamad Alvin Bakhru Rahmika dan Muhammad Rindo Wardhana. Selain itu, jelang 25 hari KRI regional IV bimbingan dari Rahardhita Widyatra Sudibyo S.ST., MT terus mengiringi penyempurnaan robot. Selain itu, tim ini juga dimanajeri langsung oleh Eko Henfri Binugroho S.ST, M.Eng.
Meski kalah kuantitas dengan tim dari divisi lain, EFFIRO memiliki kulitas punggawa yang memang memiliki hobi di bidang robotika sejak duduk di bangku sekolah menengah atas. Awalnya memang dirasa berat, namun seiring berjalannya waktu, trio EFFIRO yang memiliki hobi makan bareng di waktu istirahat ini rupanya sudah semakin klop. “Teman-teman sudah memilih berada di sini, jadi ya resiko apapun yang ada di tim harus dihadapi,” pesan Agus selaku leader tim. (ber/nan)
Tidak sendiri, dalam persiapan dan penyempurnaan robot, Agus dibantu oleh kedua rekannya, Mohamad Alvin Bakhru Rahmika dan Muhammad Rindo Wardhana. Selain itu, jelang 25 hari KRI regional IV bimbingan dari Rahardhita Widyatra Sudibyo S.ST., MT terus mengiringi penyempurnaan robot. Selain itu, tim ini juga dimanajeri langsung oleh Eko Henfri Binugroho S.ST, M.Eng.
Meski kalah kuantitas dengan tim dari divisi lain, EFFIRO memiliki kulitas punggawa yang memang memiliki hobi di bidang robotika sejak duduk di bangku sekolah menengah atas. Awalnya memang dirasa berat, namun seiring berjalannya waktu, trio EFFIRO yang memiliki hobi makan bareng di waktu istirahat ini rupanya sudah semakin klop. “Teman-teman sudah memilih berada di sini, jadi ya resiko apapun yang ada di tim harus dihadapi,” pesan Agus selaku leader tim. (ber/nan)
EEPIS Online – Demo robot divisi Kontes Robot ABU Indonesia (KRAI) dengan tema
Robominton digelar pada selasa malam (31/3). Bertempat
di laboratorium robot kampus Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS) demo robot ini mampu mendapat banyak perhatian
mahasiswa. Tujuh orang mahasiswa yang merupakan tim dari
kategori KRAI tersebut tampak semangat saat memamerkan PENS Robot Badminton (Proton) kepada ratusan
mahasiswa yang juga tampak antusias menghadiri demo robot tersebut.
Terdiri dari Muhammad
Ismi Musyafani, M. Lukman Baidhowi, Althof Naufal Istanto, Moh. Hamdani dan Anas
Abdulloh Zaini, Wahyu Andrian Al Mukhlisun dan Teguh Satrio Wibowo, mereka tergabung dalam
tim robot divisi KRAI PENS yang dibimbing oleh Bayu Sandi Marta S.ST, MT. dan Fernando Ardila S.ST, MT.
Tim dengan jumlah
terbanyak ini ternyata memilih kekompakan sebagai kunci utama dalam bertanding.
Rasa bosan dan jenuh yang kian menjadi penghalang saat merancang robot, seketika
hilang saat bercanda-gurau bersama teman-teman satu tim. Ismi yang merupakan
ketua tim berkata bahwa rasa lelah merupakan musuh utama, namun kebersamaan tim
merupakan tameng yang ampuh.
Tak
lupa, ucapan terimakasih mereka ungkapkan bagi para mahasiswa PENS yang telah
berpartisipasi dengan memberikan semangat saat demo robot berlangsung. (zya/nan/hum